11/05/2013

JURNAL Prinsip Retensi dan Transfer


A.    Prinsip Retensi dan Transfer
1.      Prinsip Retensi

Retensi adalah apa yang tertinggal dan dapat diingat kembali setelah individu mempelajari sesuatu. Dengan retensi, membuat apa yang dipelajari individu tertinggal lebih lama dalam struktur kognitifnya dan dapat diingat kembali apabila diperlukan.
Untuk meningkatkan retensi belajar, Thomburg dan Chauham (1979) mengemukakan beberapa prinsip yang harus diperhatikan, yaitu 1) isi pembelajaran yang bermakna akan lebih mudah diingat, 2) benda yang jelas dan kongkrit akan lebih mudah diingat dibandingkan yang abstrak, 3) retensi akan lebih baik untuk isi pembelajaran yang bersifat kontekstual atau kata-kata yang memiliki kekuatan asosiatif, 4) berikan resitasi, untuk meningkatkan aktifitas peserta didik, 5) susun konsep yang jelas, dan 6) berikan latihan pengulangan terutama pembelajaran keterampilan motorik. Ada tiga faktor yang dapat mempengaruhi retensi belajar, yaitu apa yang dipelajari di permulaan (original learning), belajar melebihi penguasaan (over learning) dan pengulangan dengan interval waktu (spaced review).

2.               Prinsip Transfer
Transfer merupakan suatu proses dimana sesuatu yang pernah dipelajari dapat mempengaruhi proses dalam mempelajari sesuatu yang baru. Dengan demikian, transfer berarti pengaitan pengetahuan yang sudah dipelajari dengan
pengetahuan yang baru dipelajari. Atau aplikasi pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, sikap, respon lain dari satu situasi kepada situasi yang lain. Terdapat beberapa bentuk transfer, yaitu transfer positif, transfer negatif dan transfer nol. Transfer positif terjadi apabila pengalaman sebelumnya dapat membantu dalam
unjuk kerja dalam tugas-tugas baru. Transfer negatif terjadi apabila pengalaman yang diperoleh sebelumnya menghambat unjuk kerja dalam tugas-tugas baru dan transfer nol terjadi apabila pengalaman yang diperoleh sebelumnya tidak memberikan pengaruh sama sekali terhadap unjuk kerja yang baru.
Adapun proses yang terjadi dalam transfer adalah a) pengelompokkan, generalisasi, dan strukturisasi materi, b)


terdapat hubungan dalam berbagai bentuk maupun ukuran, c) adanya struktur dalam, dan d) adanya proses berpikir yang konsisten.
Sedangkan Nana Syaodih dalam bukunya Landasan Psikologi Proses Pendidikan mengemukakan terdapat sepuluh prinsip-prinsip belajar yaitu; 1) belajar merupakan bagian dari perkembangan, 2) belajar berlangsung seumur hidup, 3) keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor-faktor bawaan, faktor lingkungan, kematangan serta usaha

individu itu sendiri, 4) belajar mencakup semua aspek kehidupan; meliputi kognitif, afektif dan psikomotorik, 5) kegiatan belajar berlangsung pada setiap tempat dan waktu, 6) belajar berlangsung dengan atau tanpa guru, 7) belajar yang berencana dan disengaja menuntut motivasi yang tinggi, 8) perbuatan belajar berfariasi dari yang paling sederhana sampai dengan yang sangat kompleks, 9) dalam belajar dapat terjadi hambatan-hambatan.
Dari dua pendapat di atas, maka pendapat yang pertama merupakan prinsip dalam proses pembelajaran, sedangkan pendapat yang kedua merupakan belajar secara umum. Maka, prinsip-prinsip belajar dalam proses pembelajaran meliputi kesiapan peserta didik dalam dalam proses pembelajaran, motivasi peserta didik untuk senantiasa mengikuti pembelajaran, perhatian, persepsi, kekuatan retensi, dan transfer agar pengetahuan yang telah dipelajari dapat diaplikasikan pada situasi yang lain.























PROPESI PENDIDIKAN



T
homas Armstrong, Ph.D. adalah seorang penulis pemenang penghargaan dan pembicara dengan dua puluh delapan tahun pengalaman mengajar dari primer sampai tingkat doktoral, dan lebih dari satu juta buku di cetak pada masalah yang berkaitan dengan pembelajaran dan pembangunan manusia. Dia adalah penulis sembilan buku termasuk Multiple Intelligences in the Classroom, In Their Own Way, Awakening Your Child’s Natural Genius, 7 Kinds of Smart, The Myth of the A.D.D. Child, ADD/ADHD Alternatives in the Classroom, and Awakening Genius in the Classroom. Buku-bukunya telah diterjemahkan ke dalam enam belas bahasa, termasuk Spanyol, Cina, Ibrani, Denmark, dan Rusia. Dia telah menulis untuk Ladies Home Journal, Family Circle (di mana ia menerima penghargaan dari Press Association Pendidikan, dan Asosiasi Nasional Kepala Sekolah Menengah), Parenting (dimana ia menjadi kolumnis regular tampil selama empat tahun), Mothering (di mana ia sebagai editor), dan lebih dari tiga puluh majalah lain, jurnal, dan buku diedit.


By : Kelompok

Aiyub
Sasmita Dewi
Hiwis
Maulina Sari
Opia Winda
Yusnidar Wati



0 comments:

Post a Comment