A.
Prinsip
Retensi dan Transfer
1.
Prinsip
Retensi
Retensi adalah apa yang tertinggal dan dapat diingat kembali setelah individu mempelajari sesuatu. Dengan retensi, membuat apa yang dipelajari individu tertinggal lebih lama dalam struktur kognitifnya dan dapat diingat kembali apabila diperlukan.
Untuk
meningkatkan retensi belajar, Thomburg dan Chauham (1979) mengemukakan beberapa
prinsip yang harus diperhatikan, yaitu 1) isi pembelajaran yang bermakna akan
lebih mudah diingat, 2) benda yang jelas dan kongkrit akan lebih mudah diingat
dibandingkan yang abstrak, 3) retensi akan lebih baik untuk isi pembelajaran
yang bersifat kontekstual atau kata-kata yang memiliki kekuatan asosiatif, 4)
berikan resitasi, untuk meningkatkan aktifitas peserta didik, 5) susun konsep
yang jelas, dan 6) berikan latihan pengulangan terutama pembelajaran
keterampilan motorik. Ada tiga faktor yang dapat mempengaruhi retensi belajar,
yaitu apa yang dipelajari di permulaan (original learning), belajar melebihi
penguasaan (over learning) dan pengulangan dengan interval waktu (spaced
review).
2.
Prinsip
Transfer
Transfer merupakan
suatu proses dimana sesuatu yang pernah dipelajari dapat mempengaruhi proses
dalam mempelajari sesuatu yang baru. Dengan demikian, transfer berarti
pengaitan pengetahuan yang sudah dipelajari dengan
pengetahuan yang baru
dipelajari. Atau aplikasi pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, sikap, respon
lain dari satu situasi kepada situasi yang lain. Terdapat beberapa bentuk
transfer, yaitu transfer positif, transfer negatif dan transfer nol. Transfer
positif terjadi apabila pengalaman sebelumnya dapat membantu dalam
unjuk kerja dalam
tugas-tugas baru. Transfer negatif terjadi apabila pengalaman yang diperoleh
sebelumnya menghambat unjuk kerja dalam tugas-tugas baru dan transfer nol
terjadi apabila pengalaman yang diperoleh sebelumnya tidak memberikan pengaruh
sama sekali terhadap unjuk kerja yang baru.
Adapun proses yang
terjadi dalam transfer adalah a) pengelompokkan, generalisasi, dan
strukturisasi materi, b)
terdapat hubungan dalam
berbagai bentuk maupun ukuran, c) adanya struktur dalam, dan d) adanya proses
berpikir yang konsisten.
Sedangkan Nana Syaodih
dalam bukunya Landasan Psikologi Proses Pendidikan mengemukakan terdapat
sepuluh prinsip-prinsip belajar yaitu; 1) belajar merupakan bagian dari
perkembangan, 2) belajar berlangsung seumur hidup, 3) keberhasilan belajar
dipengaruhi oleh faktor-faktor bawaan, faktor lingkungan, kematangan serta
usaha
individu itu sendiri,
4) belajar mencakup semua aspek kehidupan; meliputi kognitif, afektif dan
psikomotorik, 5) kegiatan belajar berlangsung pada setiap tempat dan waktu, 6)
belajar berlangsung dengan atau tanpa guru, 7) belajar yang berencana dan
disengaja menuntut motivasi yang tinggi, 8) perbuatan belajar berfariasi dari
yang paling sederhana sampai dengan yang sangat kompleks, 9) dalam belajar
dapat terjadi hambatan-hambatan.
Dari dua pendapat di
atas, maka pendapat yang pertama merupakan prinsip dalam proses pembelajaran,
sedangkan pendapat yang kedua merupakan belajar secara umum. Maka,
prinsip-prinsip belajar dalam proses pembelajaran meliputi kesiapan peserta
didik dalam dalam proses pembelajaran, motivasi peserta didik untuk senantiasa
mengikuti pembelajaran, perhatian, persepsi, kekuatan retensi, dan transfer
agar pengetahuan yang telah dipelajari dapat diaplikasikan pada situasi yang
lain.
T
|
homas Armstrong, Ph.D. adalah seorang penulis
pemenang penghargaan dan pembicara dengan dua puluh delapan tahun pengalaman mengajar
dari primer sampai tingkat doktoral, dan lebih dari satu juta buku di cetak
pada masalah yang berkaitan dengan pembelajaran dan pembangunan manusia. Dia
adalah penulis sembilan buku termasuk Multiple Intelligences in the Classroom,
In Their Own Way, Awakening Your Child’s Natural Genius, 7 Kinds of Smart, The
Myth of the A.D.D. Child, ADD/ADHD Alternatives in the Classroom, and Awakening
Genius in the Classroom. Buku-bukunya telah diterjemahkan ke dalam enam belas
bahasa, termasuk Spanyol, Cina, Ibrani, Denmark, dan Rusia. Dia telah menulis
untuk Ladies Home Journal, Family Circle (di mana ia menerima penghargaan dari
Press Association Pendidikan, dan Asosiasi Nasional Kepala Sekolah Menengah),
Parenting (dimana ia menjadi kolumnis regular tampil selama empat tahun),
Mothering (di mana ia sebagai editor), dan lebih dari tiga puluh majalah lain,
jurnal, dan buku diedit.
By : Kelompok
Aiyub
Sasmita Dewi
Hiwis
Maulina Sari
Opia Winda
Yusnidar Wati
0 comments:
Post a Comment