BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Motivasi adalah suatu kondisi yang
menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu, dan memberi arah dan ketahanan
(persistence) pada tingkah laku tersebut (Wlodkowski:1985). Berdasarkan rumusan
tersebut motif merupakan faktor dinamis, penyebab seseorang melakukan
perbuatan. Suatu perbuatan dapat ditimbulkan oleh sesuatu motif. Namun juga
bisa disebabkan oleh beberapa motif. Dalam belajar, motivasi punya peranan yang
penting. Dalam membicarakan tentang motivasi belajar, dari
beberapa macam sudut pandang, yakni motivasi yang berasal dari dalam pribadi
seseorang yang biasa disebut ”motivasi intrinsik” dan motivasi yang berasal
dari luar diri seseorang yang biasa disebut ”motivasi ekstrinsik”. Setiap anak
harus memiliki motivasi belajar agar dapat tercapainya sesuatu atau hasil
sesuai yang diharapkan.
B. Tujuan
Didalam penulisan makalah ini ada
beberapa tujuan yang kami jabarkan, diantaranya adalah:
- Sebagai
salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan
- Dari
hasil diatas, kami ingin mengetahui lebih dalam tentang Motivasi belajar
- Sebagai
persyaratan untuk mendapatkan nilai.
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dari bahasa Latin, movere
yang berarti bergerak atau bahasa Inggrisnya to move. Motif
diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri organisme yang mendorong
untuk berbuat (driving force). Motif tidak berdiri sendiri, tetapi
saling berkaitan dengan faktor lain, baik faktor eksternal, maupun faktor
internal. Hal-hal yang mempengaruhi motif disebut motivasi.
Jadi motivasi adalah keadaan dalam
diri individu atau organisme yang mendorong perilaku kea rah tujuan (Walgito,
2004: 220). Sedang menurut Plotnik (2005: 328), motivasi mengacu pada berbagai
factor fisiologi dan psikologi yang menyebabkan seseorang melakukan aktivitas
dengan cara yang spesifik pada waktu tertentu.
Motivasi adalah suatu kondisi yang
menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu, dan memberi arah dan ketahanan
(persistence) pada tingkah laku tersebut (Wlodkowski:1985).
Aspek Motivasi
Tiga aspek motivasi menurut Walgito, yaitu:
1. Keadaan yang mendorong dan kesiapan
bergerak dalam diri organisme yang timbul karena kebutuhan jasmani, keadaan
lingkungan, keadaan mental (berpikiri dan ingatan).
2. Perilaku yang timbul dan terarah
karena keadaan tersebut.
3. Sasaran atau tujuan yang dikejar
oleh perilaku tersebut.
Ciri motivasi menurut Plotnik,
yaitu:
1. Anda terdorong berbuat atau
melaksanakan suatu kegiatan.
2. Anda langsung mengarahkan energi
anda, untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
3. Anda mempunyai intensitas
perasaan-perasaan yang berbeda tentang pencapaian tujuan itu.
Pengertian Belajar
Belajar adalah usaha yang dilakukan
dengan sengaja yang dapat menimbulkan tingkah laku (baik actual/nyata maupun
potensil/tidak tampak) dimana perubahan yang dihasilkan tersebut bersifat
positif dan berlaku dalam waktu yang relatif lama.
Dibawah ini pengertian belajar
menurut para ahli:
a.
Cronbach,
Lindgren, Crow & Crow
mengatakan “Belajar adalah perubahan tingkah laku yang terjadi karena
pengalaman.”
b.
Masrun,
Sri Mulyani mengatakan “Belajar adalah proses perubahan lahir dan batin dimana
perubahan yang terjadi bersifat positif dan relative permanen.”
c.
Morgan
mengatakan
“Belajar adalah segala perubahan
perilaku yang relative permanent yang muncul sebagai akibat dari latuhan dan
pengalaman.”
Ciri Kegiatan Belajar
1. Belajar merupakan suatu aktivitas
yang menghasilkan perubahan tingkah laku, baik secara actual maupun potensial,
baik maupun buruk.
2. Perubahan yang terjadi bersifat
positif dan berlaku dalam waktu yang relatif lama.
3. Perubahan tersebut terjadi karena
adanya usaha (termasuk didalamnya latihan dan pengalaman). Perubahan karena
efek perkembangan dan kematangan tidak termasuk dalam proses belajar.
Faktor yang
Mempengaruhi Proses Belajar dan Hasil Belajar
A.
Internal
Faktor yang berasal dari diri individu (sebagai input),
meliputi:
a) Fisiologis,
meliputi kondisi jasmani, fungsi
alat indera, saraf sentral, dan sebagainya.
b)
Psikologis, meliputi minat, motivasi, emosi, inteligensi, bakat, dsb.
B.
Eksternal
Faktor diluar diri individu yang mempengaruhi proses belajar
dan hasil belajar, meliputi:
a)
Sosial/Lingkungan, yaitu pola asuh keluarga, dukungan
dari
b) Lingkungan disekitar individu,
kehadiran seseorang secara langsung ataupun representasinya. Misalnya, bila
teringat orangtua maka motivasi untuk menyelesaikan skripsi meningkat.
c)
Instrumental, meliputi alat perlengkapan belajar, ruang belajar,
d)
ventilasi,
penerangan, cuaca, materi yang diberikan, peraturan-peraturan yang mengikat
dalam proses belajar.
Macam-Macam Motivasi Belajar
Dalam membahas macam-macam motivasi
belajar, ada dua macam sudut pandang, yakni motivasi yang berasal dari dalam
pribadi seseorang yang biasa disebut ”motivasi intrinsik” dan motivasi yang
berasal dari luar diri seseorang yang biasa disebut ”motivasi ekstrinsik”.
a.
Motivasi Intrinsik
Menurut Syaiful Bahri (2002:115) motivasi
intrinsik yaitu motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak
memerlukan rangsangan dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada
dorongan untuk melakukan sesuatu. Sejalan dengan pendapat diatas, dalam
artikelnya Siti Sumarni (2005) menyebutkan bahwa motivasi intrinsik
adalah motivasi yang muncul dari dalam diri seseorang. Sedangkan Sobry Sutikno
(2007) mengartikan motivasi intrinsik sebagai motivasi yang timbul dari dalam
diri individu sendiri tanpa ada paksaan dorongan orang lain, tetapi atas dasar
kemauan sendiri. Dari beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan, motivasi
intrinsik adalah motivasi yang muncul dari dalam diri seseorang tanpa
memerlukan rangsangan dari luar.
b. Motivasi Ekstrinsik
Menurut A.M. Sardiman (2005:90) motivasi
ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya
perangsang dari luar. Sedangkan Rosjidan, et al (2001:51) menganggap motivasi
ekstrinsik adalah motivasi yang tujuan-tujuannya terletak diluar pengetahuan,
yakni tidak terkandung didalam perbuatan itu sendiri. Sobry Sutikno berpendapat
bahwa motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul akibat pengaruh dari luar
individu, apakah karena ajakan, suruhan atau paksaan dari orang lain sehingga
dengan keadaan demikian seseorang mau melakukan sesuatu.
Dari beberapa pendapat di atas,
dapat disimpulkan, motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul
dan berfungsi karena adanya pengaruh dari luar.
Selain itu ada beberapa faktor
yang mempengaruhi, di antaranya adalah;
1.
Cara
belajar Cara
belajar otomatis tergantung dari orang yang belajar. Artinya, setiap orang
mempunyai cara belajar yang berbeda-beda. Pada dasarnya, cara Belajar terdiri
dari tiga tipe,yaitu;
2.
Visual
Anak yang mempunyai cara belajar
visual harus melihat bahasa tubuh dan ekspresi muka gurunya untuk mengerti
materi pelajaran. Mereka cenderung untuk duduk di depan agar dapat melihat
dengan jelas. Mereka berpikir menggunakan gambar-gambar di otak mereka dan
belajar lebih cepat dengan menggunakan tampilan-tampilan visual, seperti
diagram, buku pelajaran bergambar, dan video. Di dalam kelas, anak visual lebih
suka mencatat sampai detil-detilnya untuk mendapatkan informasi.
3.
Auditori
Anak yang mempunyai cara belajar
auditori dapat belajar lebih cepat dengan menggunakan diskusi verbal dan
mendengarkan apa yang guru katakana. Anak auditori dapat mencerna makna yang
disampaikan melalui tone suara, pitch (tinggi rendahnya), kecepatan berbicara
dan hal-hal auditori lainnya. Informasi tertulis terkadang mempunyai makna yang
minim bagi anak auditori mendengarkannya. Anak-anak seperi ini biasanya dapat
menghafal lebih cepat dengan membaca teks dengan keras dan mendengarkan_kaset.
4.
Kinestetik
Anak yang mempunyai cara belajar
kinestetik belajar melalui bergerak, menyentuh, dan melakukan. Anak seperti ini
sulit untuk duduk diam berjam-jam karena keinginan mereka untuk beraktifitas
dan eksplorasi sangatlah kuat
Ciri-Ciri Perubahan Tingkah Laku dalam Pengertian Pelajar
a.
Perubahan
terjadi secara sadar
Ini berarti bahwa seseorang yang
belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu atau sekurang-kurangnya ia
merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan dalam dirinya. Misalnya ia
menyadari bahwa pengetahuannya bertambah, kecakapanya bertambah, kebiasaanya
bertambah. Jadi perubahan tingkah laku yang terjadi karena mabuk atau dalam
keadaan tidak sadar, tidak termasuk perubahan dalam pengertian belajar , karena
orang yang bersangkutan tidak menyadari akan perubahan itu.
b.
Perubahan
dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional
Sebagai hasil belajar, perubahan
yang terjadi dalam diri seseorang berlangsung secara berkesinambungan , tidak
statis. Suatu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan
akan berguna bagi kehidupan ataupun proses belajar berikutnya. Misalnya jika
seorang anak belajar menulis maka ia akan mengalami perubahan dari tidak dapat
menulis menjadi dapat menulis. Perubahan ini berlangsung terus hingga kecakapan
menulisnya menjadi lebih baik dan sempurna.
c.
Perubahan
dalam belajar bersifat Positif dan aktif
Dalam perbuatan belajar,
perubahan-perubahan itu senantiasa bertambah dan tertuju untuk memperoleh
Sesutu yang lebih baik dari sebelumnya. Dengan demikian makin banyak usaha
belajar itu dilakukan, makin banyak dan makin baik perubahan yang diperoleh.
Perubahan yang bersifat aktif artinya bahwa perubahan itu tidak terjadi dengan
sendirinya melainkan karena usaha individu sendiri. Misalnya perubahan tingkah
laku karena proses kematangan yang terjadi dengan sendirinya karena dorongan
dari dalam , tidak termasuk perubahan dalam pengertian belajar.
d.
Perubahan
dalam belajar bukan bersifat sementara
Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat
menetap atau permanen. Ini berarti bahwa tingkah laku yang terjadi setelah
belajar akan bersifat menetap. Misalnya kecakapan seorang anak dalam memainkan
piano setelah belajar, tidak akan hilang begitu saja melainkan akan terus
dimiliki bahkan akan semakin berkembang kalau terus dipergunakan atau dilatih.
e.
Perubahan
dalam belajar bertujuan atau terarah
Ini berarti bahwa perubahan tingkah
laku itu terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai. Perbuatan belajar terarah
kepada perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari. Misalnya seseorang
yang belajar mengetik sebelumnya sudah menetapkan apa yang mungkin dapat
dicapai dengan belajar mengetik, atau tingkat kecakapan mana yang akan
dicapainya.
f.
Perubahan
mencakup seluruh aspek tingkah laku
Perubahan yang diperoleh seseorang
setelah melalui suatu proses belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah
laku. Jika seorang belajar Sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami
perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap, keterampilan, pengetahuan,
dan sebagainya.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Makalah yang telah disusun ini merupakan program yang sangat
membantu dalam pembahasan tentang motivasi belajar, selain itu juga memberikan
perbandingan pandangan dengan apa yang telah didapat dilingkungan masyarakat.
Proses yang mempengaruhi proses belajar dan hasil belajar
ada dua, yaitu intrinsik dan ekstrinsik. Bila kebutuhan intrinsik dan
ekstrinsik terpenuhi, proses dan hasil belajar bias dicapai sesuai dengan
harapan. Cara belajar juga memiliki tiga tipe, visual, auditori, dan kinestik.
Bila kita mengetahui cara belajar yang lebih kita gemari, kenyamanan dalam
belajar mungkin akan didapat.
DAFTAR PUSTAKA
Whandi. 2010. Pengertian Belajar.
http://whandi.net/pengertian-belajar.html. Diakses 7 November 2010
Fuddin. 2008. Psikologi Pendidikan.
http://fuddin.wordpress.com/2008/02/28/psikologi-pendidikan/. Diakses 7
November 2010.
Belajar Psikologi. 2010. Macam-macam Motivasi Belajar.
http://belajarpsikologi.com/macam-macam-motivasi-belajar/. Diakses 7 November
2010.
Basuki, Heru. 2008. Psikologi Umum. Jakarta.
Gunadarma.
Puspitawati, I. Dwi Riyanti, Hendro Prabowo.1996. Seri
Diktat Kuliah Psikologi Umum I. Jakarta. Gunadarma.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Motivasi adalah suatu kondisi yang
menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu, dan memberi arah dan ketahanan
(persistence) pada tingkah laku tersebut (Wlodkowski:1985). Berdasarkan rumusan
tersebut motif merupakan faktor dinamis, penyebab seseorang melakukan
perbuatan. Suatu perbuatan dapat ditimbulkan oleh sesuatu motif. Namun juga
bisa disebabkan oleh beberapa motif. Dalam belajar, motivasi punya peranan yang
penting. Dalam membicarakan tentang motivasi belajar, dari
beberapa macam sudut pandang, yakni motivasi yang berasal dari dalam pribadi
seseorang yang biasa disebut ”motivasi intrinsik” dan motivasi yang berasal
dari luar diri seseorang yang biasa disebut ”motivasi ekstrinsik”. Setiap anak
harus memiliki motivasi belajar agar dapat tercapainya sesuatu atau hasil
sesuai yang diharapkan.
B. Tujuan
Didalam penulisan makalah ini ada
beberapa tujuan yang kami jabarkan, diantaranya adalah:
- Sebagai
salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan
- Dari
hasil diatas, kami ingin mengetahui lebih dalam tentang Motivasi belajar
- Sebagai
persyaratan untuk mendapatkan nilai.
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dari bahasa Latin, movere
yang berarti bergerak atau bahasa Inggrisnya to move. Motif
diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri organisme yang mendorong
untuk berbuat (driving force). Motif tidak berdiri sendiri, tetapi
saling berkaitan dengan faktor lain, baik faktor eksternal, maupun faktor
internal. Hal-hal yang mempengaruhi motif disebut motivasi.
Jadi motivasi adalah keadaan dalam
diri individu atau organisme yang mendorong perilaku kea rah tujuan (Walgito,
2004: 220). Sedang menurut Plotnik (2005: 328), motivasi mengacu pada berbagai
factor fisiologi dan psikologi yang menyebabkan seseorang melakukan aktivitas
dengan cara yang spesifik pada waktu tertentu.
Motivasi adalah suatu kondisi yang
menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu, dan memberi arah dan ketahanan
(persistence) pada tingkah laku tersebut (Wlodkowski:1985).
Aspek Motivasi
Tiga aspek motivasi menurut Walgito, yaitu:
1. Keadaan yang mendorong dan kesiapan
bergerak dalam diri organisme yang timbul karena kebutuhan jasmani, keadaan
lingkungan, keadaan mental (berpikiri dan ingatan).
2. Perilaku yang timbul dan terarah
karena keadaan tersebut.
3. Sasaran atau tujuan yang dikejar
oleh perilaku tersebut.
Ciri motivasi menurut Plotnik,
yaitu:
1. Anda terdorong berbuat atau
melaksanakan suatu kegiatan.
2. Anda langsung mengarahkan energi
anda, untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
3. Anda mempunyai intensitas
perasaan-perasaan yang berbeda tentang pencapaian tujuan itu.
Pengertian Belajar
Belajar adalah usaha yang dilakukan
dengan sengaja yang dapat menimbulkan tingkah laku (baik actual/nyata maupun
potensil/tidak tampak) dimana perubahan yang dihasilkan tersebut bersifat
positif dan berlaku dalam waktu yang relatif lama.
Dibawah ini pengertian belajar
menurut para ahli:
a.
Cronbach,
Lindgren, Crow & Crow
mengatakan “Belajar adalah perubahan tingkah laku yang terjadi karena
pengalaman.”
b.
Masrun,
Sri Mulyani mengatakan “Belajar adalah proses perubahan lahir dan batin dimana
perubahan yang terjadi bersifat positif dan relative permanen.”
c.
Morgan
mengatakan
“Belajar adalah segala perubahan
perilaku yang relative permanent yang muncul sebagai akibat dari latuhan dan
pengalaman.”
Ciri Kegiatan Belajar
1. Belajar merupakan suatu aktivitas
yang menghasilkan perubahan tingkah laku, baik secara actual maupun potensial,
baik maupun buruk.
2. Perubahan yang terjadi bersifat
positif dan berlaku dalam waktu yang relatif lama.
3. Perubahan tersebut terjadi karena
adanya usaha (termasuk didalamnya latihan dan pengalaman). Perubahan karena
efek perkembangan dan kematangan tidak termasuk dalam proses belajar.
Faktor yang
Mempengaruhi Proses Belajar dan Hasil Belajar
A.
Internal
Faktor yang berasal dari diri individu (sebagai input),
meliputi:
a) Fisiologis,
meliputi kondisi jasmani, fungsi
alat indera, saraf sentral, dan sebagainya.
b)
Psikologis, meliputi minat, motivasi, emosi, inteligensi, bakat, dsb.
B.
Eksternal
Faktor diluar diri individu yang mempengaruhi proses belajar
dan hasil belajar, meliputi:
a)
Sosial/Lingkungan, yaitu pola asuh keluarga, dukungan
dari
b) Lingkungan disekitar individu,
kehadiran seseorang secara langsung ataupun representasinya. Misalnya, bila
teringat orangtua maka motivasi untuk menyelesaikan skripsi meningkat.
c)
Instrumental, meliputi alat perlengkapan belajar, ruang belajar,
d)
ventilasi,
penerangan, cuaca, materi yang diberikan, peraturan-peraturan yang mengikat
dalam proses belajar.
Macam-Macam Motivasi Belajar
Dalam membahas macam-macam motivasi
belajar, ada dua macam sudut pandang, yakni motivasi yang berasal dari dalam
pribadi seseorang yang biasa disebut ”motivasi intrinsik” dan motivasi yang
berasal dari luar diri seseorang yang biasa disebut ”motivasi ekstrinsik”.
a.
Motivasi Intrinsik
Menurut Syaiful Bahri (2002:115) motivasi
intrinsik yaitu motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak
memerlukan rangsangan dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada
dorongan untuk melakukan sesuatu. Sejalan dengan pendapat diatas, dalam
artikelnya Siti Sumarni (2005) menyebutkan bahwa motivasi intrinsik
adalah motivasi yang muncul dari dalam diri seseorang. Sedangkan Sobry Sutikno
(2007) mengartikan motivasi intrinsik sebagai motivasi yang timbul dari dalam
diri individu sendiri tanpa ada paksaan dorongan orang lain, tetapi atas dasar
kemauan sendiri. Dari beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan, motivasi
intrinsik adalah motivasi yang muncul dari dalam diri seseorang tanpa
memerlukan rangsangan dari luar.
b. Motivasi Ekstrinsik
Menurut A.M. Sardiman (2005:90) motivasi
ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya
perangsang dari luar. Sedangkan Rosjidan, et al (2001:51) menganggap motivasi
ekstrinsik adalah motivasi yang tujuan-tujuannya terletak diluar pengetahuan,
yakni tidak terkandung didalam perbuatan itu sendiri. Sobry Sutikno berpendapat
bahwa motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul akibat pengaruh dari luar
individu, apakah karena ajakan, suruhan atau paksaan dari orang lain sehingga
dengan keadaan demikian seseorang mau melakukan sesuatu.
Dari beberapa pendapat di atas,
dapat disimpulkan, motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul
dan berfungsi karena adanya pengaruh dari luar.
Selain itu ada beberapa faktor
yang mempengaruhi, di antaranya adalah;
1.
Cara
belajar Cara
belajar otomatis tergantung dari orang yang belajar. Artinya, setiap orang
mempunyai cara belajar yang berbeda-beda. Pada dasarnya, cara Belajar terdiri
dari tiga tipe,yaitu;
2.
Visual
Anak yang mempunyai cara belajar
visual harus melihat bahasa tubuh dan ekspresi muka gurunya untuk mengerti
materi pelajaran. Mereka cenderung untuk duduk di depan agar dapat melihat
dengan jelas. Mereka berpikir menggunakan gambar-gambar di otak mereka dan
belajar lebih cepat dengan menggunakan tampilan-tampilan visual, seperti
diagram, buku pelajaran bergambar, dan video. Di dalam kelas, anak visual lebih
suka mencatat sampai detil-detilnya untuk mendapatkan informasi.
3.
Auditori
Anak yang mempunyai cara belajar
auditori dapat belajar lebih cepat dengan menggunakan diskusi verbal dan
mendengarkan apa yang guru katakana. Anak auditori dapat mencerna makna yang
disampaikan melalui tone suara, pitch (tinggi rendahnya), kecepatan berbicara
dan hal-hal auditori lainnya. Informasi tertulis terkadang mempunyai makna yang
minim bagi anak auditori mendengarkannya. Anak-anak seperi ini biasanya dapat
menghafal lebih cepat dengan membaca teks dengan keras dan mendengarkan_kaset.
4.
Kinestetik
Anak yang mempunyai cara belajar
kinestetik belajar melalui bergerak, menyentuh, dan melakukan. Anak seperti ini
sulit untuk duduk diam berjam-jam karena keinginan mereka untuk beraktifitas
dan eksplorasi sangatlah kuat
Ciri-Ciri Perubahan Tingkah Laku dalam Pengertian Pelajar
a.
Perubahan
terjadi secara sadar
Ini berarti bahwa seseorang yang
belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu atau sekurang-kurangnya ia
merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan dalam dirinya. Misalnya ia
menyadari bahwa pengetahuannya bertambah, kecakapanya bertambah, kebiasaanya
bertambah. Jadi perubahan tingkah laku yang terjadi karena mabuk atau dalam
keadaan tidak sadar, tidak termasuk perubahan dalam pengertian belajar , karena
orang yang bersangkutan tidak menyadari akan perubahan itu.
b.
Perubahan
dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional
Sebagai hasil belajar, perubahan
yang terjadi dalam diri seseorang berlangsung secara berkesinambungan , tidak
statis. Suatu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan
akan berguna bagi kehidupan ataupun proses belajar berikutnya. Misalnya jika
seorang anak belajar menulis maka ia akan mengalami perubahan dari tidak dapat
menulis menjadi dapat menulis. Perubahan ini berlangsung terus hingga kecakapan
menulisnya menjadi lebih baik dan sempurna.
c.
Perubahan
dalam belajar bersifat Positif dan aktif
Dalam perbuatan belajar,
perubahan-perubahan itu senantiasa bertambah dan tertuju untuk memperoleh
Sesutu yang lebih baik dari sebelumnya. Dengan demikian makin banyak usaha
belajar itu dilakukan, makin banyak dan makin baik perubahan yang diperoleh.
Perubahan yang bersifat aktif artinya bahwa perubahan itu tidak terjadi dengan
sendirinya melainkan karena usaha individu sendiri. Misalnya perubahan tingkah
laku karena proses kematangan yang terjadi dengan sendirinya karena dorongan
dari dalam , tidak termasuk perubahan dalam pengertian belajar.
d.
Perubahan
dalam belajar bukan bersifat sementara
Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat
menetap atau permanen. Ini berarti bahwa tingkah laku yang terjadi setelah
belajar akan bersifat menetap. Misalnya kecakapan seorang anak dalam memainkan
piano setelah belajar, tidak akan hilang begitu saja melainkan akan terus
dimiliki bahkan akan semakin berkembang kalau terus dipergunakan atau dilatih.
e.
Perubahan
dalam belajar bertujuan atau terarah
Ini berarti bahwa perubahan tingkah
laku itu terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai. Perbuatan belajar terarah
kepada perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari. Misalnya seseorang
yang belajar mengetik sebelumnya sudah menetapkan apa yang mungkin dapat
dicapai dengan belajar mengetik, atau tingkat kecakapan mana yang akan
dicapainya.
f.
Perubahan
mencakup seluruh aspek tingkah laku
Perubahan yang diperoleh seseorang
setelah melalui suatu proses belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah
laku. Jika seorang belajar Sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami
perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap, keterampilan, pengetahuan,
dan sebagainya.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Makalah yang telah disusun ini merupakan program yang sangat
membantu dalam pembahasan tentang motivasi belajar, selain itu juga memberikan
perbandingan pandangan dengan apa yang telah didapat dilingkungan masyarakat.
Proses yang mempengaruhi proses belajar dan hasil belajar
ada dua, yaitu intrinsik dan ekstrinsik. Bila kebutuhan intrinsik dan
ekstrinsik terpenuhi, proses dan hasil belajar bias dicapai sesuai dengan
harapan. Cara belajar juga memiliki tiga tipe, visual, auditori, dan kinestik.
Bila kita mengetahui cara belajar yang lebih kita gemari, kenyamanan dalam
belajar mungkin akan didapat.
DAFTAR PUSTAKA
Whandi. 2010. Pengertian Belajar.
http://whandi.net/pengertian-belajar.html. Diakses 7 November 2010
Fuddin. 2008. Psikologi Pendidikan.
http://fuddin.wordpress.com/2008/02/28/psikologi-pendidikan/. Diakses 7
November 2010.
Belajar Psikologi. 2010. Macam-macam Motivasi Belajar.
http://belajarpsikologi.com/macam-macam-motivasi-belajar/. Diakses 7 November
2010.
Basuki, Heru. 2008. Psikologi Umum. Jakarta.
Gunadarma.
Puspitawati, I. Dwi Riyanti, Hendro Prabowo.1996. Seri
Diktat Kuliah Psikologi Umum I. Jakarta. Gunadarma.
0 comments:
Post a Comment